Selasa, 26 Januari 2016

Sikap Nasionalis, Patriotis, Demokratis Demi Kedaulatan Bangsa

Bismillahirrahmanirrahim...

Kata-kata yang paling tepat untuk memulai artikel ini adalah: "Berhenti mengkhianati atau membenci bangsa dan negaramu, sebelum bangsa dan negaramu menistakan (memunafikkan atau membenci) kamu..." karena mungkin secara sadar atau tidak sadar kita telah melakukan banyak hal yang merugikan bangsa dan negara kita sendiri -- Indonesia.


Saat ini -entah sampai kapan- bangsa dan negara kita tercinta (Indonesia) akan sangat membutuhkan sumbangsih dari para patriot bangsa yang masih tetap memegang prinsip 'NASIONALIS DEMOKRATIS PANCASILA' .

Dan mungkin suatu saat nanti orang-orang dengan semangat seperti itu akan banyak dicari/dibutuhkan/direkrut oleh berbagai pihak/kalangan para pemimpin bangsa karena begitu penting peranannya dalam menjaga sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera. Yang dimana kita semua pasti nggak mau mati konyol 'kan? tinggal dinegara yang dibiarkan saja bobrok dari segi moral dan profesionalitas oleh orang-orang bodoh (baca: korup, khianat) yang tidak bisa melakukan apa-apa.

Berhati-hatilah terhadap segelintir orang/kelompok yang berusaha untuk membeli identitas bangsa guna menghancurkan kekuatan Nasionalis Demokratis Pancasila di setiap benak/hati bangsa Indonesia yang nantinya hanya akan menjadi bumerang yang amat menyakitkan bagi bangsa ini dan menistakan bangsa ini di atas negaranya sendiri.

Kita harus berpikir untuk bangkit bersama, dengan segenap harapan, semangat, kerja keras untuk bisa tetap bertahan guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kita harus memupuk persatuan dan kesatuan, bekerja sama atas dasar cinta terhadap bangsa dan tanah air, demi kepentingan kita bersama. Ingat! itu demi kepentingan kita bersama...

Bukan demi kepentingan individu atau suatu golongan. Sekali lagi! demi kepentingan kita bersama! seluruh bangsa Indonesia...

Kamu: Kerja sama dalam hal apa sich???

Saya: Hmph??? secara umum sich dalam segala bidang yang menyangkut keamanan, kenyamanan, kesejahteraan ekonomi, pendidikan dan informasi yang ada kaitannya terhadap kemajuan bangsa dan negara.

Kamu: Haruskah kita sadar dan memulainya sekarang???

Saya: Yach, harus lach... ente emang kaga ngeliat apa yang tengah terjadi saat ini. Kemiskinan, kebodohan, sikap khianat, keputusasaan, kapitalisme dan monopoli perdagangan, manipulasi kekuasaan dan politik, sikap hedonisme bangsa, sikap baratisme yang lebay, dlsb.

Kamu: Terus kapan kita bisa menikmati hasilnya???

Saya: Sampai kita mau memulainya saat ini, esok, lusa dan untuk selama-lamanya.

[Senyap.....]

Kamu: Baiklah, saya akan mencobanya dengan segenap semangat yang ada... dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...

[beberapa waktu berikutnya...]

Kamu: Huft, saya telah mencobanya, tapi malah saya jadi kesepian begini???

Saya: Hmph, Allah sesungguhnya Maha Tahu apa-apa yang kamu kerjakan dan para pig-man dan pig-girl itu kerjakan, dan sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan, ... insya Allah.

Note: Ilustrasi artikel ini ditulis oleh orang yang dengan tulus mencintai bangsa dan negaranya --dan masih terus menanti Indonesia bisa menjadi negara yang lebih baik lagi...dimasa yang akan datang. So, jangan jadikan tulisan/artikel ini sebagai alasan/sarana untuk memprovokasi bangsa, jadi tolong dihargai saja sebagai sesuatu yang harus kita renungi bersama, secara bijaksana. tx's

Peace, Love with Music -- Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar