Kamis, 24 Maret 2016

Kisah Nabi Muhammad SAW Berbicara dengan Iblis

Bismillahirrahmanirrahiim....

Yeah! sebagai seorang muslim sejati dalam menjalani tugas-tugasnya sebagai seorang khalifah diatas muka bumi ini tentu tidaklah mudah. Salah satu faktor terbesar yang paling menyusahkan ialah faktor keberadaan iblis atau syaitan yang tidak akan pernah berhenti untuk menjadikan seluruh umat manusia menderita (kafir) selama hidup di dunia. Dikarenakan faktor inilah, Allah Subhanahu wa Ta'ala pernah menyuruh iblis mendatangi Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam guna menjelaskan sedetil-detilnya tentang sepak terjang iblis dalam usahanya menyesatkan manusia dari petunjuk-petunjuk Allah yang haq (benar).


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :-)

Di riwayatkan dari Muadz bin Jabal dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhum:

Ketika kami sedang bersama Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku."

Rasulullah bersabda: "Tahukah kalian siapa yang memanggil?"

Kami menjawab: "Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu."

Beliau melanjutkan: "Itu iblis – laknat Allah bersamanya."

Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu berkata: "Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah."

Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam menahannya: "Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga Hari Kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik."

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata: "Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang tua yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi."

Iblis berkata: "Salam untukmu Muhammad…. Salam untukmu para hadirin…"

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam lalu menjawab: "Salam hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala! Sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?"

Iblis menjawab: "Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa."

"Siapa yang memaksamu?"

"Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata: 'Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.'

Oleh kerana itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh."

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam lalu bertanya kepada iblis: "Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?"

Iblis segera menjawab: "Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci."

"Siapa selanjutnya?"

"Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala."

"Lalu siapa lagi?"

"Orang alim dan wara' (Loyal)."

"Lalu siapa lagi?"

"Orang yang selalu bersuci."

"Siapa lagi?"

"Seorang fakir yang sabar dan tidak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain."

"Apa tanda kesabarannya?"

"Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar."

"Selanjutnya apa?"

"Orang kaya yang bersyukur."

"Apa tanda kesyukurannya?"

"Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya."

"Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?"

"Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam."

"Umar bin Khattab?"

"Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur."

"Usman bin Affan?"

"Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya."

"Ali bin Abi Thalib?"

"Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tidak akan mau melakukan itu." (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala).

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

"Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?"

"Aku merasa panas dingin dan gementar."

"Kenapa?"

"Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat."

"Jika seorang umatku berpuasa?"

"Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka."

"Jika ia berhaji?"

"Aku seperti orang gila."

"Jika ia membaca Al-Qur'an?"

"Aku merasa meleleh laksana timah di atas api."

"Jika ia bersedekah?"

"Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji."

"Mengapa jadi begitu?"

"Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api Neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya."

"Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?"

"Suara kuda perang di jalan Allah."

"Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?"

"Taubat orang yang bertaubat."

"Apa yang dapat membakar hatimu?"

"Istighfar di waktu siang dan malam."

"Apa yang dapat mencoreng wajahmu?"

"Sedekah yang diam-diam."

"Apa yang dapat menusuk matamu?"

"Shalat fajar."

"Apa yang dapat memukul kepalamu?"

"Shalat berjamaah."

"Apa yang paling mengganggumu?"

"Majlis para ulama."

"Bagaimana cara makanmu?"

"Dengan tangan kiri dan jariku."

"Dimanakah kau menaungi anak-anakmu di musim panas?"

"Di bawah kuku manusia."

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam lalu bertanya: "Siapa temanmu wahai Iblis?"

"Pemakan riba."

"Siapa sahabatmu?"

"Penzina."

"Siapa teman tidurmu?"

"Pemabuk."

"Siapa tamumu?"

"Pencuri."

"Siapa utusanmu?"

"Tukang sihir."

"Apa yang membuatmu gembira?"

"Bersumpah dengan cerai."

"Siapa kekasihmu?"

"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at."

"Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?"

"Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja."

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam lalu bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu."

Iblis segera menimpali: "Tidak, tidak… Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku.

Demi yang menciptakan diriku dan memberikan ku kesempatan hingga Hari Akhir, aku akan menyesatkan mereka semua, baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shalih, kecuali hamba Allah yang ikhlas."

"Siapa orang yang ikhlas menurutmu?"

"Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa memastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku."

Iblis Dibantu Oleh 70000 Anak-Anaknya

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70000 anak. Dan setiap anak memiliki 70000 syaitan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama, sebagian untuk menggangu anak-anak muda, sebagian untuk menganggu orang-orang tua, sebagian untuk menggangu wanita-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia khabarkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.

Syaitan juga berkata, "Keluarkan tanganmu," lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya.

Mereka, anak-anakku selalu meyusup dan berubah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak sadar.

Tahukah kamu, Muhammad? Bahwa ada rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

Cara Iblis Menggoda

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah makhluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) adalah kesenanganku.

Kesaksian palsu adalah kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan isterinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga Hari Kiamat. Jadi semua anak-anaknya berasal dari perbuatan zina dan ia masuk Neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka lalai ketika shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu',

Dia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah'.

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Dia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

Jika dia berhasil mengalahkanku dan dia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga dia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika dia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga dia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan diapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupanan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'

Dia pun mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam keadaan murka.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam?

10 Permintaan Iblis kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala

"Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?"

"10 macam."

"Apa saja?"

Yang pertama, aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "…berbagilah dengan mereka (manusia) dalam harta dan anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan melainkan tipuan belaka." (Al-Isra [17]: 64)

Aku makan darinya harta yang tidak di zakatkan. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah ketika memakannya.

Yang kedua, aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa memohon perlindungan kepada-Nya, maka syaitan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Yang ketiga, aku minta agar boleh ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Keempat, aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Kelima, aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Keenam, aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Ketujuh, aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Kedelapan, aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Dia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.

Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaithan." (Al-Isra [17]: 27)

Yang kesembilan, wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan yang kesepuluh, aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, "Silahkan", dan aku (syaitan) bangga dengan hal itu hingga Hari Kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di Hari Kiamat.

Iblis berkata: "Wahai Muhammad, aku tidak bisa menyesatkan orang sedikit pun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Seandainya aku bisa menyesatkan mereka, niscaya tidak akan ada yang tersisa seorang pun!!! Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikit pun, kamu hanya rasul yang menyampaikan amanah. Jika kamu bisa memberi hidayah, tentu tidak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kamu hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan bahagia ataupun sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak masih di dalam perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya."

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam lalu membaca ayat: "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhan-mu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: "Sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya." (Huud [11]: 118-119)

Nabi juga membaca, "Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (Al-Ahzab [33]: 38)

Iblis lalu berkata: "Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk Syurga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk-mahluk celaka dan pemimpin penduduk Neraka. Aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku tidak berberdusta."

Wallahu a'lam....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar