Selasa, 12 April 2016

Menguak Misteri Besar Di Balik Konflik-Konflik Berdarah

Bismillahirrahmanirrahiim....

Konflik-konflik yang ada di negara kita tercinta akhir-akhir ini adalah misteri besar yang sangat sulit untuk dipecahkan. Jika dipikirkan lebih jauh dan mendalam, akan ditemukan berbagai pemikiran-pemikiran yang kritis dan pelik tentang misteri besar dibalik konflik-konflik tersebut.

Kalo kamu berjanji untuk tidak panik, akan saya ceritakan apa yang saya pikirkan terhadap banyak situasi dan kondisi kritis yang terjadi di negara ini. Dan karena artikel saya ini mengandung unsur teror dan gambaran-gambaran yang amat keji, sebaiknya untuk orang-orang yang memiliki penyakit hipertensi dan jantung kronis untuk tidak nekad meneruskan membaca artikel ini.


Ini bukanlah 100% fakta, sebagiannya adalah merupakan produk hasil pemikiran. Tak ada subjek-subjek yang dipersalahkan, hanya sebagai gambaran-gambaran untuk menjelaskan tentang situasi dan keadaan (praduga tak bersalah), yang bisa kita jadikan pelajaran untuk kita sikapi dengan sangat hati-hati dan bijaksana.

⚇ A'udzubillahi minas syaithanir rajim...

Terjadinya konflik-konflik berdarah-darah adalah indikasi bahwa konflik tersebut mengandung misteri besar yang sepatutnya kita curigai (waspadai) dengan bijak, sebagai bentuk ketidakamanan militer suatu bangsa dan negara. Apa yang menjadi latar belakang dibalik konflik tersebut, tentu bukanlah hal sepele atau kekanak-kanakan, pasti merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Kabar berita yang kita ketahui, belum tentu merupakan kabar yang sesungguhnya, karena lokasi-lokasi terjadinya konflik-konflik tersebut agak kurang terperhatikan. Sehingga, kesalahan-kesalahan yang diakibatkan karena kurangnya informasi menjadi bisa saja terjadi.

Bayangkan, kalo hal itu terus tidak kita perhatikan (di acuhkan). Mungkin saja suatu saat akan mengancam segala aspek-aspek kehidupan kita semua dimana pun kita berada. Pikirkan jika itu merupakan bentuk-bentuk awal dari kolonialisme (penjajahan) atau tirani. Tentu akan menjadi semakin sangat terlambat, jika kita baru menyadarinya setelah bentuk kolonialisme atau tirani tersebut benar-benar nyata dan sempurna. Tak bisa dibayangkan tragedi kemanusian seperti apa yang akan dirasakan oleh kita semua, bangsa Indonesia.

Hmph :-? sangat sulit memang untuk menjelaskannya menggunakan kata-kata, tapi tetap akan saya coba berikan ilustrasi gambaran tentang sadisnya bentuk-bentuk kolonialisme yang sangat mungkin menimpa negara kita tercinta. Mohon maaf kalo ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan dan perlu diingat baik-baik bahwa ini hanyalah sekedar ilustrasi dan tentu saja kita semua berharap bahwa hal ini bukan 100% fakta.

⚆ Ancaman Terhadap Kedaulatan Bangsa

Kondisi serta situasi keamanan di negara ini memang sangat ekstrim menyedihkan dan berbahaya. Lemahnya sistem perekonomian negara, sikap kurang ajarnya pemerintah, murahannya sistem keamanan negara, hukum dan kepolisian, ditambah bobroknya moral serta kebodohan bangsa ini, semakin menguatkan kemungkinan-kemungkinan atau peluang-peluang yang bisa mengundang terjadinya praktek-praktek kolonialisme serta tirani di negara ini.
Kedaulatan rakyat adalah satu-satunya kekuatan atau benteng terakhir dan terkuat dimaTa para penjajah atau tirani. Sedangkan pemerintah dan aparat hukum adalah yang nomer dua dalam menjamin kedaulatan suatu bangsa terhadap negaranya. Perekonomian dan pendidikan adalah sektor yang paling penting dan vital dalam menjamin kekuatan fungsional suatu bangsa, jika ditinjau dari adanya kemungkinan-kemungkinan praktek kolonialisme di era globalisasi seperti sekarang ini.
Tanpa adanya kesatuan dan persatuan bangsa di segala aspek sistem kehidupan, ditambah dengan bobroknya sistem perekonomian dan pendidikan, maka akan semakin memudahkan bagi para penjajah atau tirani untuk bisa merampas kedaulatan suatu bangsa. Apalagi jika dilihat dari segi-segi potensi kekayaan alam Indonesia yang sangat besar dan mengagumkan. Serius! merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai bagian dari bangsa Indonesia untuk melindunginya dari segala macam bentuk penjajahan dan tirani...

⚆ Situasi, Kondisi serta Keadaan yang Memungkinkan Terjadinya Kolonialisme

Sekian lama saya berfikir, mungkinkah konflik-konflik ini merupakan bentuk penjajahan yang berasal dari dalam maupun luar negara terhadap kedaulatan bangsa Indonesia? Mereka tengah menyusun strategi tipu daya tingkat tinggi guna melemahkan sendi-sendi kedaulatan rakyat terhadap negaranya sendiri. Mengumpulkan banyak harta kekayaan sebagai modal kekuatan, serta berusaha menguasai posisi-posisi strategis untuk membangun benteng-benteng kolonialisme dalam bentuk sistem perekonomian/bisnis dan dukungan massa (perpecahan dan pengkhianatan) di negara ini.

Kemiskinan dan kebodohan adalah salah satu kondisi yang sangat rawan/kritis. Hal-hal tersebutlah yang sangat sekali diharapkan oleh pihak penjajah sebelum melancarkan agresi militernya. Karena kemiskinan dan kebodohan akan sangat mempengaruhi suatu bangsa terhadap kedaulatannya sendiri dan tidak dihargai dimata politik internasional. Kemiskinan dan kebodohan juga merupakan faktor yang membuat suatu bangsa sangat sulit untuk berkembang dan menjalin hubungan komunikasi yang kondusif terhadap dunia luar di dalam menghadapi berbagai permasalahan.

Miskinnya suatu lingkungan sosial tempat terjadinya konflik berdarah, bisa jadi, merupakan ladang fitnah (teror) yang subur karena kurangnya perhatian serta dukungan, yang kemudian menimbulkan kekecewaan didalam benak sekumpulan orang-orang yang merasa dirinya lebih baik dan kemudian bekerja sama dengan pihak penjajah/tirani untuk merampas hak-hak orang lain (seperti tanah, bangunan, kekayaan alam) demi kepentingannya sendiri atau penjajah. Di sini orang-orang baik dan jujur lah yang menjadi korban, mereka terfitnah dan terpedaya oleh ke zhaliman makar dari orang-orang yang tidak punya hati nurani dan keji.

Hukum??? Ada banyak hal-hal yang masih bersifat misteri tentang kinerja aparat penegak hukum di Indonesia. Seandainya mereka mau mengerti tentang keadaan mayoritas bangsa Indonesia, serta sungguh-sungguh berpihak kepada kebenaran dan keadilan, bekerja sama dengan rakyat mengokokohkan sistem keamanan negara dari bentuk-bentuk kolonialisme dan tirani, tentu ada banyak dari konflik-konflik berdarah tersebut yang tidak perlu terjadi. Yups, terjadinya konflik-konflik tersebut antara lain disebabkan karena kurangnya kepercayaan masyarakat (yang sebenarnya, mungkin mereka adalah orang-orang baik/sangat baik) terhadap konsistensi hukum, sehingga mereka nekat untuk menegakkan keadilan dengan cara mereka sendiri.

Sistem pemerintahan yang sangat lemah, yang hanya sibuk memikirkan nasib partai politik dan koloni-koloninya (sekutu), tanpa mau serius mendedikasikan dirinya demi kepentingan bangsa dan negaranya sendiri. Seperti anak kecil yang tak tahu apa efek dari peran yang dimainkannya. Murahan dan gampangan "dihina" oleh orang-orang/bangsa lain. Sangat suka membuat program-program berkedok korupsi, kolusi dan nepotisme untuk menteror rakyatnya sendiri, sebagai bentuk pelampiasan dendam serta kekecewaan yang tak tahu dari mana asalnya. Sikap-sikap tersebut sangatlah membahayakan sistem keamanan negara. Bayangkan jika para penjajah menggunakan celah-celah yang ada pada diri pemerintah, yang seperti itu?!? Mau ditaruh dimana lagi harapan-harapan seluruh bangsa ini (termasuk didalamnya: anak, istri, cucu, ayah, ibu, kakak, adik, saudara dari pemerintah) kedepannya.

Satu lagi yang paling vital adalah media informasi. Media informasi ini jauh lebih murahan lagi. Mereka bisa saja menyuguhkan informasi-informasi yang palsu, dengan tujuan memanipulasi opini publik dan menebarkan teror-teror terhadap rakyat. Para penjajah bisa saja membeli media-media informasi demi menunjang suksesnya rencana/tujuan mereka, yaitu menjajah Indonesia. Misal, dengan menebarkan teror (pembunuhan, pemerkosaan, korupsi, kezhaliman para tirani, dlsb) yang membuat rakyat/publik merasa takut dan terancam. Menanamkan kedalam benak masyarakat luas tentang prinsip-prinsip hedonisme dan pembodohan masal (perusakan terhadap moral dan etika). Sehingga masyarakat jadi harus bersikap lebih waspada dan cerdas dalam menilai serta menerima berbagai bentuk informasi yang berasal dari media.

Pendiskriminasian terhadap para putra dan putri terbaik bangsa untuk memperoleh hak-haknya sebagai bangsa Indonesia. Padahal merekalah para Super Hero Sejati bagi bangsa ini, tanpa adanya mereka, tak akan pernah ada perubahan yang lebih baik. Mereka itu adalah orang-orang yang cerdas beriman kepada Tuhan YME, jujur, amanah, memiliki sifat sayang terhadap bangsa dan negaranya terutama kaum lemah dan papa, berdedikasi tinggi demi kemajuan bangsa dan negara, pantang menyerah serta rela berkorban demi kebaikkan bangsa dan negaranya, tidak manja, gemar bekerja keras dan tolong menolong terhadap sesama, tak bisa dibeli, tak bisa berkhianat, tak pernah kecewa, tak pernah gentar terhadap setiap musuh-musuh bangsa siapapun orangnya dan seberapa besar kekuasaannya, tak gentar-tak gentar-tak gentar... sampai akhirnya pun mereka tetap teriak, tak gentar!!!

Kesenjangan sosial, kemanusiaan, ekonomi dan budaya ditengah-tengah masyarakat nasional dan antar bangsa juga dapat menjadi faktor ketidakadilan kemanusiaan. Dengan berdiri ditengah-tengah kesenjangan tersebut, biasanya para penjajah gemar menebarkan fitnah untuk mengadu domba antara kedua golongan atau lebih dengan tujuan mencari keuntungan-keuntungan dari konflik/perseteruan tersebut. Ouch, tapi masih ada juga tuch, orang-orang yang berdiri ditengah-tengah (seperti diplomator) yang berusaha untuk melerai suatu perseteruan atau konflik.

Banyaknya hal-hal yang berbau maksiat/sesat juga termasuk salah satu jalan bagi kolonialisme atau tirani untuk bercokol dan menguatkan cengkaramannya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kolonialisme sudah pasti kejam dan biadab. Para penjajah dan pendukungnya sudah pasti para pengikut syaitan. Mereka bekerja sama mengikuti insting syaitan di dalam seluruh kegiatannya. Dari awal hingga akhirnya. Segala bentuk strategi dan tipu dayanya, sangat identik dengan sistem kerja yang berasal dari bisikan syaitan, licik dan menyesatkan, menjauhkan manusia sejauh-jauhnya dari petunjuk-petunjuk Allah. Seolah-olah mereka (para penjajah dan sekutunya) menjadi satu padu dengan syaitan, dalam berfikir dan bekerja, menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Jadi kemungkinan, segala sesuatu yang mampu mengusir serta menghancurkan syaitan, dapat pula digunakan untuk mengusir serta menghancurkan para penjajah atau tirani. Owh yach, rasa takut, panik, gelisah, sedih, kecewa, cemburu adalah perasaan-perasaan yang mampu memotivasi syaitan-syaitan untuk terus/berani menebarkan teror serta kerusakan di muka bumi.

⚇ Tujuan Para Penjajah

Keserakahan adalah satu alasan terbesar bagi para penjajah melakukan berbagai kezhaliman-kezhaliman. Perluasan wilayah kekuasaan serta menguasai segala bentuk kekayaan alam adalah tujuan fundamental bagi para penjajah. Letak geografis yang menarik dan strategis juga merupakan aset yang sangat berharga untuk dikuasai. Potensi SDM yang bodoh, penakut, pengkhianat, murahan adalah calon-calon tipikal budak yang cukup bermanfaat bagi kesempurnaan suatu negeri jajahan. Sikap gemar bermalas-malasan akan menambah kesyahduan dilema-dilema perbudakan nantinya. Hah, aku berlindung kepada Allah dari segala macam bentuk perbudakan...

Sekali pun konteks penjajahan yang memungkinkan terjadi di era globalisasi seperti saat ini masih bersifat terselubung atau sembunyi-sembunyi, tapi tetap saja dampak buruknya begitu bisa dirasakan oleh sebagian besar masyarakat (calon inlander), seperti kemiskinan dan kebodohan. Yups, tentu saja agresi mereka (penjajah) bukan hanya sampai disitu. Jika kekuatan yang mereka (penjajah) miliki telah cukup, dan kondisi keamanan dan kesejahteraan masyarakat (inlander) sudah sangat lemah, bisa saja mereka melakukan agresi militer secara terbuka dan transparan (War).

⚇ Sekutu-Sekutu Kolonialisme

Sudah pasti orang-orang yang menjadi sekutu-sekutu dari kolonialisme adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat serakah, angkuh, khianat, kafir, syirik, munafik, fasik, zhalim, sakit jiwa, diktator, psikopat, bodoh mutlak, dan pokoknya yang seperti itu lah.

Orang-orang atau bangsa-bangsa yang memiliki jabatan kekuasaan serta pengaruh yang sangat besar juga bisa saja menjadi sekutu-sekutu kolonialisme, seperti para pemimpin dunia, pemimpin bangsa-bangsa yang serakah dan keji, para pemimpin di sektor perekonomian dunia, ...

Sedangkan orang-orang dalamnya antara lain: pemerintahan, aparat hukum, pengusaha, rakyat, ... Yang kesemuanya adalah orang-orang atau bangsa-bangsa yang membenci kedamaian, peradaban yang lebih baik, serta bentuk-bentuk keindahan kehidupan (rainbow of life) dari masyarakat berbangsa dan bernegara dan dunia.

⚆ Metode Fitnah Kolonialisme dan Tirani

Hmph :-? kalo saya berada di posisi para tirani dan penjajah, maka langkah-langkah yang akan saya ambil guna menjajah Indonesia adalah sebagai berikut:

Pertama-tama rakyat Indonesia dirayu serta dibujuk dulu dengan segala bentuk kebahagiaan dan keindahan duniawi (narkoba, hedonisme dan portitusi atau perbuatan maksiat) hingga mereka terlena dan tidak bisa lepas di dalam jeratannya. Dalam keadaan seperti itu kondisi psikologis bangsa Indonesia akan cenderung menjadi pemalas/tak mau bekerja keras, bodoh/tak mau belajar lagi, jauh dari nilai-nilai ajaran agama dan sosial kemanusiaan. Sehingga sayapun (penjajah) menjadi ikut-ikutan bodoh dan pemalas karena juga ikut terlena di dalam kenikmatan hidup yang saya tawarkan kepada mereka (rakyat Indonesia).

Akan saya (penjajah) bangun jaringan sistem perekonomian yang mampu menjerat serta menghancurkan bisnis-bisnis perekonomian kelas bawah dan menengah. Sehingga banyak lahir pengangguran-pengangguran baru di Indonesia serta ikut menghancurkan jaringan bisnis yang telah saya bangun susah payah dengan biaya/modal yang tidak kecil, karena semakin melemahnya daya beli masyarakat Indonesia. Yups, itulah prinsip kapitalis neo-liberal...

Orang-orang Indonesia yang pintar, beriman dan setia terhadap bangsa dan negaranya harus di lemahkan, agar mereka tidak menjadi masalah dikemudian hari. Bagi yang berkhianat, dimanfaatkan sebagai tangan-tangan/antek-antek kolonialisme dengan diberikan penghasilan serta kekuasaan. Tapi itu hanya bersifat sementara, cuz tak ada satu pun tuch kesuksesan (sepanjang sejarah) yang berasal dari segala sesuatu hal atau niat yang buruk, sehingga sering kita lihat bahwa hal itu menjadi bumerang bagi para penjajah seperti saya.

Melumpuhkan kekuatan perekonomian bangsa Indonesia yang memiliki potensi serta daya saing tinggi, untuk meruntuhkan sistem perekonomian negara. Seberapa pun besar biaya yang dibutuhkan, kalau perlu sampai menghabiskan seluruh kekayaan yang kita (penjajah) miliki.

Sektor pendidikan harus dirusak dan diracuni dengan pemikiran-pemikiran yang kelihatannya logis tapi jauh dari ajaran agama (terutama agama Islam) sehingga mengurangi nilai-nilai kualitas pendidikan dan sukses menciptakan kemiskinan dan kebodohan di tengah-tengah masyarakat serta murka Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga saya (penjajah) di musuhi serta di perangi oleh Tuhan dan di kutuk oleh seluruh makhluk yang dapat mengutuk, yang menjadikan sisa-sisa hidup saya (penjajah) menjadi menderita dan kapiran.

Tentu saja terlebih dahulu dukungan hukum dan pemerintahan harus kita (penjajah) miliki dengan cara di beli atau bekerja sama. Karena rakyat Indonesia terlalu banyak dan terlahir serta dibesarkan bersama prinsip-prinsip demokrasi Pancasila dan ajaran agama Islam (yang tersohor sebagai agama terkuat dimata orang-orang kafir di seluruh pelosok bumi), sehingga dukungan kekuatan pemerintah dan hukum akan sangat membantu kelancaran setiap strategi kolonialisme di negara ini serta mengeratkan tali silaturahmi diantara kita, sekalipun itu menyakitkan, memalukan, menyedihkan dan menghinakan nama baik kita (penjajah) sendiri.

Membuat rakyat terdiskriminasi serta selalu berada dibawah tekanan, sehingga melemahkan kekuatan serta intelektualitas rakyat di mata hukum dan politik, dengan cara memfitnah, mengadu domba, mengkambing hitamkan, dibuat miskin dan bodoh, tidak dipercaya dan dihargai, sehingga tidak memiliki hak-hak hukum dan politik serta kedaulatan terhadap negaranya sendiri. Sehingga setiap pasukan dan sekutu yang berpihak kepada kita (penjajah) dapat melatih level kebiadaban, kekejian, kebengisan, kekurangajaran, keidiotan, keserakahan, kemalasan, kelicikan, dan pengkhianatan secara maksimal dan menusuk. Walaupun, memang terkadang, ada saja yang berani coba-coba menusuk bokong tuannya sendiri, entah karena kelaparan atau memang doyan hehehe... "Terpaksa bozz", paling itu jawabannya.

Menjauhkan bangsa ini dari hal-hal yang berhubungan dengan perintah-perintah agama, kalo bisa diperdaya dengan segala tipu daya yang membuat mereka masuk kedalam kesesatan dan perbuatan-perbuatan maksiat. Itu semua karena kita sebagai penjajah sangatlah bergantung kepada kekuatan-kekuatan yang berasal dari syaitan didalam segala bentuk penindasan serta kezhaliman yang kita (penjajah) lakukan. Sehingga dengan mengandalkan kekafiran, kemusyrikan, kemunafikan dan kefasikan, yang menjadi ciri khas bangsa ini, maka kita sebagai penjajah dapat dengan sangat mudah melancarkan makar-makar keji dan biadab terhadap siapa saja yang berani menentang kekuasaan kita (penjajah).

Kalo seluruh keadaannya sudah rusak seperti itu, mudah bagi saya (penjajah) untuk merampas hak-hak rakyat serta bangsa Indonesia tanpa harus bersusah payah (melancarkan agresi militer), sekalipun tentu saja, masih harus terselubung/sembunyi-sembunyi. Caranya adalah dengan menggunakan tangan-tangan bangsa Indonesia sendiri yang tega berkhianat demi kepentingan penjajahan. ha ha ha ha

⚇ Ok, saya akan menjadi diri saya sendiri lagi (bukan penjajah)...

Melakukan agresi militer secara terang-terangan untuk menindas bangsa yang masih memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat, serta tingkat keimanan dan ketakwaan yang masih tinggi, membutuhkan biaya yang sangat-sangat-sangat buaanyak. Jadi masih ada banyak waktu bagi kita (bangsa Indonesia) untuk memperbaiki diri, dan menyatukan visi dan misi bersama yaitu, memajukan serta mensejahterakan bangsa dan negara kita, Indonesia tercinta.

Para penjajah memang menggunakan berbagai cara dan tipu muslihat dalam melancarkan setiap ambisinya, dari yang terselubung sampai yang mudah terlihat, dari yang halus sampai yang kasar, makanya jangan aneh kalo kamu melihat hal-hal yang ganjil dari apa yang mereka perbuat/lakukan. Segera lah memohon perlindungan kepada Tuhan YME dari kejahatan-kejahatan yang mereka (penjajah) lakukan.

Dan yang paling menyebalkan dari kolonialisme adalah adanya pengkhianatan yang berasal dari bangsa(t) sendiri, yang menjadikan mereka (penjajah dan sekutu-sekutunya) menjadi sangat sulit untuk di identifikasi, karena mereka selalu bercampur baur dengan (bersembunyi dibalik ketiak) masyarakat Indonesia yang masih baik. Entah sampai kapan mereka (para pengkhianat) itu akan sadar... Hanya Tuhan Yang Maha Tahu, mungkin sampai Kiamat mereka tetap sama seperti itu.

Dari ilustrasi diatas, dapat ditemukan ada banyak sekali celah-celah keamanan yang dapat mengancam kedaulatan bangsa dan negara kita, dan untuk saat ini sudah amat terlihat jelas dimata para penjajah yang berhati hyna. Semoga bisa di jadikan pelajaran berharga bagi bangsa ini untuk berpikir lebih dewasa dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya sendiri di masa depan.

Note: Masyarakat luas juga bisa ikut serta dalam upaya melindungi keamanan dan kenyamanan negara di lingkungan sosialnya masing-masing, seperti: menentang praktek-praktek portitusi yang tidak pada tempatnya atau yang bermodus perekrutan artis/tenaga kerja, praktek monopoli di dalam sistem bisnis/perdagangan, menentang praktek-praktek korupsi-kolusi-nepotisme di dalam sistem pemilu dan pilkada, menentang makar-makar/persengkokolan keji yang dilakukan oleh sebagian pihak/golongan di atas dasar pemerasan, perampasan hak dan keadilan, dlsb dengan menghubungi serta bekerja sama dengan pihak-pihak berwajib dan badan hukum (ouch, kalo mereka sudah sadar), atau masyarakat.

Oooowhh, Yeeeeeaaahhh!!! Semoga bisa bermanfaat bagi kehidupan... wa salam :-D

Peace, Love with Music - Langit Biru Band

Tidak ada komentar:

Posting Komentar